بسم الله الرحمن الرحيم

Minggu, 16 November 2008

حسن الظن بالله

HUSNUZH-ZHAN KEPADA ALLAH SWT
Meraih Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Husnudhdhan adalah bahasa arab yang terdiri dari dua kata, husn berasal dari hasuna yahsunu berarti baik dan adh-dhan berasal dari dhanna yadhunnu berarti sangkaan. Jadi husnudh-dhan adalah berbaik sangka.

Husnudh-dhan merupakan salah satu pengejewantahan dari akhlaq karimah. Pada dasarnya Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak, sebagaimana sabda beliau,
إنما بعثت لأتمّم مكارم الأخلاق
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak."

Sebaliknya, berburuk sangka merupakan sesuatu yang dilarang bahkan disebut sebagai sebohong-bohongnya perkataan, sebagaimana sabda Rasul SAW
إياكم و الظنّ فإن الظنّ أكذب الحديث
"Jauhilah prasangka, karena prasangka adalah sebohong-bohongnya perkataan."

Husnudh-dhan adalah kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya, terlebih lagi kepada Tuhannya. Secara eksplisit mewasiatkan umatnya supaya senantiasa berhusnudh-dhan kepada Allah
"لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن بالله الظن".
"Janganlah salah seorang diantara kalian mati, kecuali dalam keadaan berhusn adh-dhan (berbaik sangka) kepada Allah."

Hadits diatas diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya pada kitab al-jannah wa shifatu na'iemiha wa ahliha bab al-amr bi husn adh-dhan billahi ta'ala 'indal maut. Dalam riwayat muslim ini tersebut sebanyak 5 jalan dengan matan yang sama, tetapi sanad yang berbeda dan satu jalan dengan sanad berbeda dan matan yang semakna. Hadits termaksud adalah sebagai berikut

(2877) حدثنا يحيى بن يحيى. أخبرنا يحيى بن ز كرياء عن الأعمش، عن أبي سفيان، عن جابر. قال:سمعت النبي صلى الله عليه وسلم، قبل وفاته بثلاث، يقول "لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن بالله الظن".
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengkhabarkan kepada kami Yahya bin Zakariya dari A'masy dari Abi Sufyan dari Jabir, dia berkata: Aku telah mendengar Rasul SAW bersabda tiga hari sebelum kewafatannya: "Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah."
(2877) وحدثنا عثمان بن أبي شيبة. حدثنا جرير. ح وحدثنا أبو كريب. حدثنا أبو معاوية. ح وحدثنا إسحاق بن إبراهيم. أخبرنا عيسى بن يونس وأبو معاوية. كلهم عن الأعمش، بهذا الإسناد، مثله.

Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah, telah menceritakan kepada kami Jabir tahwil dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah tahwil dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, telah mengkhabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus dan Abu Mu'awiyah, seluruhnya dari A'masy dengan isnad ini dengan matan yang sama.

(2877) وحدثني أبو داود، سليمان بن معبد. حدثنا أبو النعمان، عارم. حدثنا مهدي بن ميمون. حدثنا واصل عن أبي الزبير، عن جابر بن عبدالله الأنصاري، قال:سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم، قبل موته بثلاثة أيام، يقول "لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله عز وجل".

Dan telah menceritakan kepada saya Abu Daud Sulaiman bin Ma'bad, telah menceritakan kepada kami Abu an-Nu'man'Arim, telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun, telah menceritakan kepada kami Washil dari Abi az-Zubair dari Jabir bin Abdillah al-Anshary, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda tiga hari sebelum kematiannya: "Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah 'Azza wa jalla."

Hadits ini juga terdapat dalam sunan Abu Daud kitab al-Janaiz bab maa yustahabbu min husnidh-dhan billah 'indal maut, sunan Ibn Majah kitab az-Zuhd bab at-Tawakkul wa al-yaqin, musnad Ahmad kitab baqie musnad al-mukatstsirien bab musnad Jabir bin Abdillah.

Hadits ini dalam riwayat Abu Daud diriwayatkan dengan matan yang semakna dengan jalan sebagai berikut:

3113ـ حدثنا مسدد، ثنا عيسى بن يونس، ثنا الأعمش، عن أبي سفيان، عن جابر بن عبد اللّه قال:
سمعت رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم يقول قبل موته بثلاث، قال: "لايموت أحدكم إلاَّ وهو يحسن الظَّنَّ باللّه".

Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami 'Isa bin Yunus, telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Abi Sufyan dari Jabir bin Abdillah, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda tiga hari sebelum kematiannya: "Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah."

Dalam riwayat Ibn Majah dengan matan yang semakna juga dengan jalan sebagai berikut:
4167- حدثنا محمد بن طريف. حدثنا أبو معاوية عن الأعمش، عن أبي سفيان، عن؛ قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (لا يمون أحد منكم إلا وهو يحسن الظن بالله).

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Tharif telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abi Sufyan dari Jabir, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah Salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam eadaan berbaik sangka kepada Allah."

Sementara dalam musnad Ahmad kitab baqie musnad al-mukatstsirien bab musnad Jabir bin Abdillah.
حدثنا عبد الله حدثني أبي حدثنا يحيى بن آدم حدثنا سفيان عن الأعمش عن أبي سفيان عن جابر قال:سمعت النبي صلى الله عليه وسلم قبل موته بثلاث يقول لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن بالله الظن

Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada saya ayahku, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari A'masy dari Abi Sufyan dari Jabir, dia berkata: Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda tiga hari sebelum kematiannya: "Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berbuat baik kepada Allah."

Hadits diatas adalah marfu' (sampai kepada nabi) dengan sanad bersambung dan shohih gharib karena hanya diriwayatkan oleh seorang sahabat (Jabir bin Abdillah al-Anshary).

Dalam syarah shahih Muslim, imam an-Nawawi mengatakan bahwa husnudz-dzan kepada Allah adalah peringatan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah dan selalu termotivasi untuk raja (berharap) mendapatkan rahmat-Nya, khususnya ketika menjelang kematian. Allah berfirman dalam hadits qudsy,
انا عند ظن عبدى بى
"Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku"

Para Ulama mengatakan bahwa makna husnudz-dzan kepada Allah adalah dimana seorang hamba selalu berprasangka bahwa Allah selalu akan memberikan rahmat-Nya dan mengampuni dosa-dosanya. Ketika dalam keadaan sehat, maka rasa takut dan harap selalu ada dalam dirinya. Rasa takut yang selalu memotivasi untuk tidak melakukan kemaksiatan, kejelekan, dan kejahatan dan sebaliknya selalu mengoptimalkan ketaatan dan amal shaleh. Rasa harap yang selalu mengundang ketenangan dan optimis akan rahmat Allah, terlebih ketika tanda-tanda kematian sudah mendekat seperti dalam keadaan sakit.

Imam al-'Aenie dalam 'Aunul Ma'bud syarah sunan Abu Daud mengatakan bahwa husnudzdzan kepada Allah adalah merupakan usaha memperbaiki amal, sebagaimana beliau katakan,
Perbaikilah amal-amal kalian dengan berhusnudz-dzan kepada Allah , maka barang siapa yang jelek amalnya, maka jelek pula persangkaannya. Kadang berhusnudz-dzan kepada Allah, bisa dari sisi raja' (harap) dan mengharap ampunan. Dan Allah ta'ala maha pemurah lagi dermawan, mengampuni dosa hamba-hambanya.

Sebaliknya, ketika seorang hamba berburuk sangka kepada Allah swt, maka hal tersebut menjadi sebab munculnya bencana bagi dirinya di akhirat kelak. Dalam tafsir Aisar at-Tafasier, As'ad Humaid ketika menafsirkan surat fushshilat ayat 23,
وذلكم ظنكم الذى ظننتم بربكم أرداكم فأصبحتم من الخسرين
"Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi."

Ayat ini adalah persangkaan yang rusak yang mengatakan bahwa Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang hamba-Nya lakukan. Dia yang telah membinasakan kalian dan menjadikan kalian pada hari ini (pembalasan) termasuk golongan yang binasa dan rugi.

Kemudian As'ad Humaid mengutip sabda Rasul,

لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللهِ ، فَإِنَّ قَوْماً أَرْدَاهُمْ سُوءُ الظَّنِّ بِاللهِ ، فَقَالَ تَعَالَى : وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ . . " ) ( أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَه عَنْ جَابِرٍ ) .

"Janganlah salah seorang diantara kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah, karena sesungguhnya berburuk sangka kepada Allah telah membinasakan kaum sebelum kamu. Maka Allah ta'ala berfirman: "Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu…" (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Ibn Majah dari Jabir).

0 komentar: